WELCOME TO MY BLOG :)

Sabtu, 03 September 2011

.SO UNBELIEVABLE.

PAGI yang cerah di SMA Grindy. Para siswa tampak sedang berkeliaran di koridor sekolah. Seorang siswi baru yang hendak melangkahkan kaki di pintu gerbang sekolah itu ditertawakan oleh sejumlah siswa.

‘’Mau kemana, Neng? Retsleting rok kamu belum dipasang tuh!’’ Goda salah seorang cowok dekil berambut gondrong yang sedang duduk-duduk di bawah pohon beringin bersama teman-temannya. Nama cowok itu Gerry. Siswi baru itu hanya tersenyum.
Di salah satu ruangan kelas XI, tepatnya XI A3 sedang heboh. Meskipun hari itu ada ulangan Kimia, tapi yang namanya anak-anak kelas itu paling tak tahan bila ada sesuatu hal yang penting. Penting? Ya, karena hari ini ada seorang siswi baru yang akan menjadi teman sekelas mereka. Bu Caroline, wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum baru saja mengantarkan gadis berambut panjang yang ditertawakan tadi itu ke kelas.

‘’Nah, siswa-siswi sekalian, pagi ini kita kedatangan seorang siswi baru. Silakan kalian berkenalan dengannya. Ibu harap kalian bisa menjadi teman yang baik. Permisi, Bu,’’ Bu Caroline mohon pamit pada Bu Elsa, guru kimia yang baru saja akan memulai ulangan.

‘’Eh, kamu Neng yang tadi, kan ?’’ Tanya salah seorang siswa.

Cewek itu tersenyum sambil mengangguk.
‘’Ada cabe di gigi kamu tuh!’’ Serunya disambut koor para siswa.

‘Nama saya bukan Neng, tapi nama saya Cinta B Novitasari,’’
‘’Kalau boleh tahu huruf B nya itu apa?’’ Tanya bu Elsa.
‘’Bebek...!’’ Potong cowok tadi, disambut tawa anak-anak sekelas.

‘’Bukan, huruf B itu adalah nama ayah saya,’’ jelas cewek yang bernama Cinta itu.
‘’Sudah, sudah! Jangan ada yang tertawa lagi. Waktu kita sudah habis lima menit, jadi sekarang siapkan alat-alat tulis dan kalkulator serta simpan semua buku kalian dan taruh tasnya di depan kelas. Lembar soal dan jawabannya akan Ibu berikan,’’ ucap Bu Elsa tegas.
‘’Cinta, apa kamu sudah siap ikut ulangan hari ini?’’ tanya Bu Elsa. Cinta mengangguk.
‘’Kalau begitu kamu boleh mengerjakannya di bangku kosong sebelah sana,’’ tunjuk Bu Elsa, mempersilakan Cinta mengikuti ulangan.

***

Bel pulang berbunyi. Semua anak sudah membubarkan diri. Kecuali Cinta dan salah seorang siswa yang duduk tepat di barisan belakangnya.
‘’Cinta, kamu belum pulang?’’ Tanya cowok itu, lalu menghampiri Cinta.
‘’Cinta menunduk, aku malas pulang, rasanya pengen disini aja,’’ jawab Cinta lirih.
‘’Loh, kenapa?’’

Cinta menggeleng, kalau kamu tahu, pasti kamu akan menjauhiku, sama dengan teman-teman di sekolahku yang dulu,’’
‘’Memang ada apa sih? Kalau kamu ada masalah, cerita aja,’’ ujar cowok itu. Oh ya, kita belum kenalan, namaku Davi. Cowok itu mengulurkan tangan. Cinta menjabat tangannya. Dan akhirnya mengalirlah cerita itu.
‘’Temen-temen dulu suka bilang aku ini cewek aneh, semuanya bilang begitu. Mereka menjauhi aku, mereka suka menganggap aku nggak ada,’’
‘’Tapi bagiku kamu nggak aneh,’’ ujar Davi.
‘’So.....?’’ Tanya Cinta.

‘’Kamu tuh kayaknya orang yang asik diajak ngobrol dan sangat supel,’’ jawab Davi lagi.
‘’Tapi kamu pasti akan sama dengan mereka setelah kamu tahu kalau.....,’’
‘’Tahu apa?’’ Tanya Davi. Tahu, apa tempe ?
Cinta tertawa, lalu menjawab, dua-duanya.
‘’Ah, Cinta...., aku serius niiih....,’’
‘’Aku dua rius, malah!’’ Jawab Cinta
‘’Ih, kamu ngegemesin deh!’’
‘’Emang iya!’’ jawab Cinta singkat.

‘’So, apa nih, yang mau kamu ceritakan?’’ Tanya Davi. Cinta kembali tertunduk, membayangkan sesuatu yang membuatnya ingin sedih, marah, dan kesal. Semua bercampur menjadi satu.
Ya sudah, besok-besok saja. Kayaknya kamu belum siap cerita sekarang, Davi melirik jam tangannya, sudah jam setengah tiga nih. Pulang yuk! Davi meraih lengan Cinta dan mereka bersama-sama keluar kelas menuju parkiran sepeda motor.
Eh ya, mau aku antar, nggak?’’ Davi menawarkan.

Cinta tersenyum tipis dan mengiyakan. Diapun diantar sampai ke rumahnya.

Cinta masuk ke rumahnya. Dan dia sangat kaget ketika kejadian yang sangat tidak disukainya terulang kembali.
‘’Pokoknya mama mau kita pisah,’’ seru ibu Cinta sambil terisak-isak, dan ayahnya pun tak kalah egois dan hanya berteriak mengelak. Mereka berdua tak sadar bahwa Cinta, anak tunggal mereka telah berdiri di hadapan mereka. Sesaat kemudian ayah dan ibu Cinta menoleh, mereka melihat putrinya langsung berlari ke kamarnya di lantai atas.

***

Malam harinya.
Dear diary,
Hari ini so unbelievable banget deh. Soalnya baru kali ini ada cowok yang bilang kalo aku nggak aneh. Malahan dia bilang aku orangnya asik diajak ngobrol. Tapi apa iya ya? Duuuh...., kok aku jadi mikirin dia sih? Emangnya apanya sih yang spesial?
Btw diary,
Mama papa sekarang berantem lagi. Aku sediiih banget. Kenapa mama papa tiap hari harus kayak gini.
Dear diary,
Kapan ya, mama papa bisa akur kayak dulu lagi?
Cinta menutup diarynya. Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Iapun terlelap dalam mimpi.

***

‘’Friends! Lihat nih, ada berita heboh..!’’ seru Bella.
‘’Apaan?’’ Anak-anak serempak mengerubungi Bella.

‘’ Ada komet tadi malam? Atau ada temuan planet baru? Atau ada yang berhasil menemukan obat kanker? Atau ada senyawa baru yang berhasil ditemukan oleh Profesor McDonald?’’ Tanya salah seorang siswa berkacamata, namanyapun kebetulan Donald, yang kadang-kadang dipanggil donat dan terkadang dipanggil Donal.
‘’Bukaaan!’’ Seru Bella. Nih, dia menyodorkan koran itu pada Donald.

Donald buru-buru membacanya, tersangka BX diamankan oleh polisi karena terkait kasus korupsi yang dilakukannya senilai Rp187 miliar, Donald terpekik sambil mengatakan, banyak banget! Lalu Donald berpikir, sambil bertanya, emang BX ini siapa sih?

‘’Yaaah, siapa lagi kalau bukan bokapnya si Cinta,’’ ketus Bella.

Sebagian di antara mereka berbisik-bisik satu sama lain, dan yang lainnya bergumam tak percaya. Davi, satu-satunya teman Cintapun tidak mau begitu saja percaya. Cinta yang barusan datang dilirik oleh teman-teman sekelasnya dengan tatapan yang tajam. Mereka menatap Cinta dengan sinis.

‘’Aku nggak nyangka! Ternyata si cewek aneh ini adalah anak koruptor!’’ Seru Bella keras-keras. Dan yang paling mengesalkan, wali kelas kita, Bu Mileva juga terancam dipecat dari sekolah gara-gara cewek aneh ini juga!
‘’Iya, tuh cewek ngapain sih pakai bilang yang enggak-enggak ke Kepsek soal wali kelas kita. Emangnya dia itu tahu apa? baru juga sepekan sekolah di sini, sudah sok banget gayanya!’’ Celetuk seorang siswi, entah siapa.
Cinta tak kuasa menahan air matanya. Diapun pergi keluar kelas dan menangis sejadi-jadinya.

***

Bel masuk berbunyi dan dilanjutkan pelajaran Bahasa Indonesia dengan wali kelas mereka.
‘’Selamat pagi semuanya!’’ Sapa Bu Mileva.
‘’Pagi....eh, bukannya Ibu mau di.....,’’
‘’Tidak, anak-anakku! Ibu dibebaskan dari segala tuduhan. Ibu tidak jadi dipecat. Kalian tahu ini karena siapa?’’ tanya Bu Mileva. Anak-anak menggeleng.
‘’Karena Cinta, dia yang menjadi saksi dihadapan Pak Kepala Sekolah dan menerangkan bahwa Ibu tidak bersalah,’’ jelasnya.

‘’Cinta?’’ tanya murid-murid.
‘’Jadi kemarin itu, dia..?’’ Bella tergagap.
Bu Mileva mengangguk. ‘’Ibu pantas berterimakasih pada Cinta, yang mau menjadi saksi Ibu, kalau tak ada dia, entahlah,’’ ujar Bu Mileva pelan.
‘’Cinta? Jadi dia..?’’Bella terhenyak, kini dia tahu segi positif dari Cinta. Bella yang dulunya selalu menilai orang dari luarnya saja kini berubah. Lalu tanpa malu ia menghampiri Cinta dan meminta maaf. Begitu pula diikuti anak-anak lain.

‘’Cin, maafin kami ya?’’
‘’Sudahlah, aku sudah maafin kalian kok, lagian yang penting sekarang Bu Mileva sama-sama kita lagi kan ?’’
‘’Makasih ya Cin, kamu baik banget,’’ Bella menunduk malu.
Cinta merangkulnya.

‘’ Kalau kita jadi sahabat, kamu mau kan ?’’ Tanya Cinta.
‘’Mau dong,’’ jawab Bella, disambut senyum anak-anak kelas XI A 3.
Cinta bahagia sekali hari ini. Ditambah lagi dia melihat Davi yang ikut senang. Dan yang paling tak terduga adalah saat istirahat, Cinta ditembak Davi! Cowok itu ingin Cinta menjadi Sweetheartnya. Dan tentu saja, Cinta mau menjadi gebetan Davi. Dan tentu saja hari ini menjadi hari yang so unbelievable banget bagi Cinta. Karena ternyata ia memang bukan cewek aneh seperti yang dikatakan teman-temannya dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar