WELCOME TO MY BLOG :)

Kamis, 01 September 2011

.LONG DISTANCE.

Punya pacar tapi enggak punya gandengan. Serasa jomblo tapi enggak available.Pacaran jarak jauh memang pedih.Tapi, siapa bilang enggak ada enak-enaknya sama sekali?

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Begitu kali ya kalau kita menjalani hubungan yang disebut sebagai long distance relationship atau pacaran jarak jauh. Gimana enggak? LDR ibarat pacaran yang enggak normal. Status resminya tertulis punya pacar.
Namun, wujud yang disebut pacar itu enggak pernah kelihatan. Persis seperti pacaran sama makhluk halus atau makhluk virtual yang bisa dilihat dan didengar, tapi enggak bisa dipegang. Belum lg capek di pikiran doang, nahan kangen, sementara wujudnya ga ada. Sudah pasti itu satu rasa yang bakal dialami pasangan yang melakoni LDR.
Daftar kepedihan itu ialah enggak bisa sering-sering ketemu, hati nelangsa kalau lagi jalan-jalan tiba- tiba melihat pasangan yang lagi mesra banget gandengan tangan,dan kalau ada acara-acara penting, macam ulang tahun teman, enggak bisa datang bareng pujaan hati.

Sekali lagi; LDR rasanya memang pedih. Yang paling terasa banget dari enggak enaknya LDR ialah enggak bisa melihat sosok pasangan kita secara real.Walaupun, banyak yang bilang kalau kecanggihan teknologi bisa membantu kita buat melepas kangen sama pacar,tetap aja teknologi buatan manusia enggak mampu melawan takdir Tuhan.

”Meskipun sekarang ada webcam yang bikin kita bisa melihat muka pacar,ada Facebook atau twitter buat saling tahu kegiatan dia tiap hari tetap aja timing kadang enggak berpihak sama kita, begitu juga dengan telepon. Bukannya susah buat nyambungnya, tapi berat di ongkosnya itu lho.Apalagi kalau pacar kita nun jauh disana. fatal. Tagihan pulsa membengkak, kantong meradang enggak karuan.Repot kan?
Enggak cuma masalah teknologi, masalah yang enggak terduga pun bisa muncul tanpa terkendali. Contohnya, kayak yang tadinya pengen bikin kejutan Happy Birthday buat pacarnya
Tapi, pas mau balik eh harga tiket membludak naik, Terpaksa repotkan orang lain lagi. Sedih banget deh pokoknya,”kenang.

Awas godaan, Namanya juga berjauhan secara fisik, godaan orang ketiga yang pastinya hadir secara fisik bisa jadi bencana di tengah-tengah. Kalau udah begini, ingat lagi komitmen yang sudah disepakati, Lagi pula kalau tergoda orang ketiga, belum tentu benar-benar suka sama dia. Bisa jadi kamu cuma butuh ”fisik”-nya aja daripada ”hati”-nya. Tapi bagaimana sebaliknya, kalau ternyata dia benar mencintai orang ketiga tersebut, ini kenyataan pedih, tapi ada yang sangat lebih pedih, ketika orang ketiga itu sangat berbahaya dan sangat mengancam keselamatan dia, misalnya, kalau orang tiga itu tidak mendapatkan dia, dia akan bunuh diri, atau sebaliknya dia akan membunuh. Akhiranya dibuatlah skenario pura-pura cinta. Bertahan dalam keadaan seperti ini yang sangat menyedihkan.

Api Cinta Membara

Meski penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan, LDR sebenarnya bisa jadi ajang kita buat latihan bersabar dan teguh kukuh memegang komitmen yang telah dibuat. Makanya, sebenarnya kepedihan yang kamu rasakan itu adalah sebagai bumbu dari percintaan yang menggairahkan.
Selama pacaran jarak jauh selalu merasa ada yang ditunggu. ”Rasanya itu jadi asyik, menanti seseorang yang kita yakin bahwa kita akan bersama dia. Kalau sudah begitu, saat ketemu pacar adalah masa-masa yang sangat special banget, jadi tambah mesra dan enggak ada waktu buat marahan dan ngambek yang enggak jelas layaknya pasangan ”normal”lainnya.

Selain semangat pacaran yang selalu menggebu-gebu, LDR juga bikin kita enggak ribet sama urusan teknis pacaran, kayak minta izin dulu sama pacar sebelum pergi jalan-jalan atau kalau mau pulang malam sama teman-teman. Setiap hari kamu bisa jalan-jalan sama teman kamu layaknya seorang jomblo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar